Open top menu
SELAMAT DATANG DI BLOG KELOMPOK TANI & TERNAK "CAHAYA ORGANIK" , KELOMPOK TANI DARI DESA SAYO - KABUPATEN POSO
#htmlcaption1 TANAMAN COKLAT/KAKAO - DESA SAYO, KAB.POSO TERNAK SAPI MILIK BAPAK ACHMAD CENGKEH SAYA TUMBUH SUBUR ALAMI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG DI SELA2 PERKEBUNAN COKLAT UNTUK MENANAM RUMPUT GAJAH SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI TANAMAN JAGUNG MILIK SAYA TERNAK SAPI MILIK BAPAK ANDI ACHMAD SAMBUNG SAMPING TANAMAN COKLAT DENGAN VARIETAS KAKAO 01 TANAMAN COKLAT LOKAL EFEK SAMPING PUPUK ORGANIK STOCK PUPUK DIRUMAH
Senin, 15 September 2014
Manfaat Unsur PHOSPHAT (P) Untuk Tanaman

 
http://www.cahayaorganik.web.id/2014/09/manfaat-unsur-phosphat-p-untuk-tanaman.html

 

PUPUK PHOSPHAT

 

Manfaat Pupuk Fosfat bagi Tanaman
Peran pupuk fosfat bagi tanaman adalah sebagai respirasi dan fotosintesis, penyusunan asam nukleat, pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah, perangsang perkembangan akar sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan dan mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.
Pupuk fosfat juga memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik sehingga tanaman dapat mengambil unsur hara lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi sehat serta kuat. Menggiatkan pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman. Memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji, sehingga mempercepat masa panen. Memperbesar persentase terbentuknya bunga menjadi buah dan biji. Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.
Unsur fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsur nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.
Apabila tanaman kekurangan unsur hara fosfor, tanaman tersebut akan tumbuh kerdil. Pada tanaman muda, daun akan berwarna hijau tua keunguan, kadang-kadang tampak pula warna hijau kekuning-kuningan karena kekurangan Fosfor cenderung menghambat penyerapan unsur hara Nitrogen. Warna kekuningan ini akan lebih dulu dijumpai pada daun tua karena sifat Fosfor yang mobil dalam tanah, sehingga dalam keadaan kekurangan, unsur hara Fosfor dengan cepat ditranslokasikan ke bagian tanaman yang lebih muda. Pada tanaman buah-buahan pucuk daun akan berwarna browns atau ungu. Pembentukan bunga/buah/biji terhambat sehingga panen terlambat. Selain itu persentase bunga yang menjadi buah menurun karena penyerbukan yang tidak sempurna.
Read more
Kamis, 11 September 2014
Manfaat Kalium Untuk Tanaman

 
http://www.cahayaorganik.web.id/2014/09/manfaat-kalium-untuk-tanaman.html
 
Kalium merupakan unsur hara esensial yang digunakan hampir pada semua proses untuk menunjang hidup tanaman. Petani sering menyebut bahwa kalium adalah unsur hara mutu, karena berpengaruh pada ukuran,rasa,bentuk,warna dan daya simpan.Kalium (K) merupakan unsur hara utama ketiga setelah N dan P. Kalium mempunyai valensi satu dan diserap dalam bentuk ion K+. Kalium tergolong unsur yang mobil dalam tanaman baik dalam sel, dalam jaringan tanaman, maupun dalam xylem dan floem. Kalium banyak terdapat dalam sitoplasma.
Tanaman menyerap kalium dalam bentuk ion K+. Kalium di dalam tanah ada dalam berbagai bentuk, yang potensi penyerapannya untuk setiap tanaman berbeda-beda. Ion-ion K+ di dalam air tanah dan ion-ion K+ yang di adsorpsi, dapat langsung diserap. Di samping itu tanah mengandung juga persediaan mineral tertentu dalm bentuk berbagai macam silikat, dimana kalium membebaskan diri sebagai akibat dari pengaruh iklim. Persediaan mineral dalam bentuk kalium ini terutama penting bagi tanah liat dari laut yang masih muda. Bertambah banyak persediaan ini di dalam tanah, maka akan lebih banyak pula kalium di bebaskan sebagai akibat dari pengaruh iklim yang diserap oleh tanaman.
Secara umum fungsi Kalium bagi tanaman, antara lain :
  • Membentuk dan mengangkut karbohidrat,
  • Sebagai katalisator dalam pembentukan protein
  • Mengatur kegiatan berbagai unsur mineral
  • Menetralkan reaksi dalam sel terutama dari asam organik
  • Menaikan pertumbuhan jaringan meristem
  • Mengatur pergerakan stomataMemperkuat tegaknya batang sehingga tanaman tidak mudah roboh
  • Mengaktifkan enzim baik langsung maupun tidak langsung
  • Meningkatkan kadar karbohidrat dan gula dalam buah
  • Membuat biji tanaman menjadi lebih berisi dan padat
  • Meningkatkan kualitas buah karena bentuk, kadar, dan warna yang lebih baik
  • Membuat tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit
  • Membantu perkembangan akar tanaman.
 
Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
a. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
b. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
c. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
d. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
e. Tanaman rentan terhadap penyakit
f. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah
Di alam bebas kalium paling banyak ditemukan dalam kalium klorida (KCl). Berbagai tempat di dunia terdapat banyak tumpukkan dari garam yang letaknya berbeda-beda, lapisan kalium itu adalah bagian endapan-endapan garam yang telah berlangsung selama miliunan tahun yang lalu. Berhubungan garam kalium biasanya terletak di tempat yang sangat dalam sekali. Pertambangan ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, dengan mengelilinginya lebih dulu dalam bentuk yang agak kasar dinamakan garam kasar kalium. Garam ini mengandung sejumlah presentase kotoran yang sangat  tinggi (60-80%), karena ongkos angkutnya mahal, maka dewasa ini sebagian besar dari kotoran itu dibersihkan dari produk yang sudah dibersihkan, hamper semuanya terdiri dari KCl, dengan kadar rata-rata 60% K2O. Beberapa macam tanaman tidak tahan terhadap ion Cl- maka sebagian dari KCl secara kimiawi ditransformasikan ke dalam kalium sulfat (K2SO4). Hasilnya adalah pupuk patentkali dan kalium sulfat.
Read more
Manfaat Dolomit Untuk Tanaman





APA ITU DOLOMIT




Pertama kali batuan dolomit di dipaparkan oleh mineralogis Perancis bernama Deodat de Dolomieu pada tahun 1791 di daerah Southern Alps di tempat terdapatnya. Kini pegunungan tersebut disebut dolomit. Pada saat Dolomieu menjelaskan bahwa batuan dolomit adalah seperti batu gamping, tetapi mempunyai sifat yang tidak sama dengan batu gamping, pada saat diteteskan larutan asam batuan dolomite tidak membuih. Mineral yang tidak beraksi tersebut dinamakan dolomit. Kadang-kadang dolomit disebut dengan dolostone.


Pada dasarnya keterjadian dolomit dengan rumus kimianya  CaMg(CO3)2disebabkan proses leaching atau peresapan unsur magnesium dari air laut ke dalam batu gamping. Proses berubahnya mineral mejadi dolomit disebut dolomitisasi. Dan ada juga dolomit yang di endapkan dengan tersendiri sbagai evaporit. Dan secara jenis batuan dolomite merupakan batuan sedimen.


Dolomit adalah pupuk yang memiliki kandungan hara Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) tinggidan sangat bermanfaat untuk pengapuran tanah masam dan dan juga srbagai pupuk bagi tanah dan tanaman yang berfungsi menyuplai unsur Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) untuk kebutuhan tanaman.

Kebanyakan petani hanya mengetahui fungsi dolomit adalah untuk menetralkan pH tanah dan tidak mengetahui fungsi lain dari dolomit adalah sebagai pupuk bagi tanaman. Seperti yang dikatakan di atas bahwa dolomit mengandung unsur hara Mg dan Ca yang juga dibutuhkan oleh tanaman dengan beberapa manfaatnya sehingga jika kekurangan kedua hara tersebut akan mengakibatkan beberapa efek bagi tanaman. Sehingga pemberian dolomit pada tanaman akan mengatasi kekurangan unsur hara Ca dan Mg tersebut.
Secara keseluruhan manfaat dolomit yang mengandung hara Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) adalah :
  • Mengoreksi keasaman tanah agar sesuai dengan pH yang diperlukan tanaman
  • Menetralisir kejenuhan zat - zat yang meracuni tanah, tanaman, bilamana zat tersebut berlebihan seperti zat Al (alumunium), Fe (zat besi), Cu (Tembaga)
  • Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyerapan zat - zat hara yang sudah ada dalam tanah baik yang berasal dari bahan organik maupun pemberian pupuk lainnya seperti Urea, TSP dan Kcl
  • Menjaga tingkat ketersediaan unsur hara mikro sesuai kebutuhan tanaman. Artinya dengan Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) yang cukup unsur mikropun memadai
  • Memperbaiki porositas tanah, struktur serta aerasi tanah sekaligus bermanfaat bagi mikrobiologi dan kimiawi tanah sehingga tanah menjadi gembur, sirkulasi udara dalam tanah lancar dan menjadikan akar semai bebas bergerak menghisap unsur hara dari tanah
  • Aktifator berbagai jenis enzim tanaman, merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak, serta karbohidrat
  • Membantu translokasi pati dan distribusi phospor didalam tubuh tanaman
  • Unsur pembentuk warna daun (Klorofil), sehingga tercipta hijau daun yang sempurna
Gejala kekurangan Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) :
  • Pada tanaman penghasil biji-bijian akan menghasilkan biji lemah, keriput, dan kempes tidak berisi
  • Kuncup bunga dan buah busuk dan akhirnya akan gugur
  • Matinya titik tumbuh pada pucuk dan akar tanaman
  • Tepi daun muda mengalami klorosis lalu menjalar ketulang daun, kuncup tanaman atau tunas muda mati
  • Pada daun tua tampak bercak coklat, lalu menguning, mengering lalu mati
Dampak dan kerugian kekurangan Kalsium dan Magnesium :
  • Kekurangan Kalsium dan Magnesium dalam tanah, menjadikan tanah bereaksi masam, mengakibatkan unsur hara lain seperti Phospor dan Kalium terikat sehingga tak terserap oleh tanaman dengan maksimal, pempukan yang diberikan kurang efektif dan tidak efisien. produktifitas tanaman menurun rendah dengan mutu hasil kurang baik. secara ekonomis merugikan karena pendapatan rendah.
  • Kekurangan Kalsium dan Magnesium akan menaikkan unsur Al (Alumunium), Fe (zat besi), Mn (mangan), Zn (sen) dan Cu (tembaga), unsur tersebut dalam jumlah berlebihan akan menjadi racun bagi tanah, mengganggu tanaman, kolam dan tambak
  • Denutrisi pada tanaman mengakibatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit menjadi rendah, tanaman mudah terserang hama dan penyakit, demikian pula dengan udang, ikan dan rumput laut yang berada pada tanah yang kekurangan Kalsium dan Magnesium



Kegunaan Dolomite
·    Penyembuhan
Untuk tanaman, kekurangan Magnesium (Mg) berakibat sangat fatal. Tanaman yang menderita kekurangan Magnesium ditandai dengan daun yang menguning, sehingga kehilangan kemampuan menghasilkan CO2, dengan demikian, pemberian pupuk Dolomite akan mampu menambah unsur hara Magnesium yang diperlukan tanaman tersebut, sehingga warna daunnya akan menjadi hijau lag

Amelioran
Pada tanah masam atau PH rendah, selain pertumbuhan tanaman akan terganggu, juga keracunan A1 dan Fe sering terjadi. Dengan pemberian Dolomit, selain dapat menetralisir A1 dan Fe, juga menaikkan PH tanah sehingga penyerapan unsur unsur hara, N Fosfor (P), K oleh tanaman menjadi baik

Pembenah
Pemberian pupuk berbentuk Amonium (UREA/DAP) dan kalcium (KCL/ZK) yang terlalu banyak, dapat mengakibatkan kekurangan Magnesium (Mg). Selain itu pupuk nitrogen mempunyai kecenderungan menciptakan suasana masam. Pemberian pupuk Dolomit mampu menetralisir reaksi tanah yang bersifat masam akibat pemberian pupuk yang berlebihan

termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai x lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang murni, karena umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit dan lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga pengotor, terutama ion besi.

Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 - 4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan. Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral industri didasarkan atas kandungan unsur magnesium, Mg (kimia), mineral dolomit (mineralogi) dan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Kandungan unsur magnesium ini menentukan nama dolomit tersebut. Misalnya, batugamping mengandung ± 10 % MgCO3 disebut batugamping dolomitan, sedangkan bila mengandung 19 % MgCO3 disebut dolomit

Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas penggunaan batugamping dan magnesit. Kadang-kadang penggunaan dolomit ini sejalan atau sama dengan penggunaan batugamping atau magnesit untuk suatu industri tertentu. Akan tetapi, biasanya dolomit lebih disukai karena banyak terdapat di alam.
 
Dan dalam hal kegunaannya dolomite digunakan digunakan untuk bahan refraktori, pupuk, pengisi cat, bahan imbuh (flux) dalam industri peleburan serta pemurnian. Keterdapatan dolomite di Indonesia cukup melimpah dan daerah yang memiliki keterdapatan dolomit yaitu Aceh, Sumatra Barat, Madura, serta daerah-daerah di Jawa Timur.
Read more
Senin, 11 Agustus 2014
Tanaman Sayuran dan Manfaatnya

Macam-macam Sayuran

 

Ada beberapa macam sayuran yang dapat digolongkan berdasarkan bagian yang dipergunakan dan dikonsumsi.
1. Sayuran tangkai/daun
Sayuran jenis ini ditanam untuk diambil tangkai/daunnya, seperti: bayam, sawi, kobis, selada, dsb nya.
2. Sayuran buah
Sayuran jenis ini ditanam untuk dikonsumsi buahnya. Kacang-kacangan juga termasuk di dalamnya.contoh sayuran buah: tomat, terong, buncis, kapri, kacang panjang, dsb nya.
3. Sayuran akar/umbi
Sayuran jenis ini ditanam untuk dikonsumsi akar/umbinya, misalnya : wortel, kentang, biet. Dsb nya.
4. Sayuran bunga
Sayuran jenis ini ditanam untuk diambil bunganya, misalnya : kobis bunga, tebu telur, dsb nya.
5. Sayuran sebagai bumbu
Sayuran jenis ini ditanam untuk dipergunakan sebagai bumbu untuk memasak. Contohnya : Lombok, bawang merah, bawang putih, jahe, kencur, kunci, laos , dsb nya.

Sifat-sifat Sayuran
Ditinjau dari daerah penanamannya, ada sayuran yang tumbuh di dataran rendah, dataran tinggi, daerah sedang, tetapi ada juga yang bisa tumbuh di dua daerah sekaligus, baik dataran rendah maupun dataran tinggi. Semua tergantung dari sifat dan kulturnya.
Kobis, misalnya, bisa ditanam pada ketinggian 100-2000 meter di atas permukaan air laut. Sedangkan wortel hanya tumbuh secara baik jika ditanam pada ketinggian di atas 600 meter.
Kemudian, ditinjau dari umurnya, ada sayuran yang bersifat tanaman semusim dan ada yang bersifat tanaman tahunan.

Tanaman semusim pada umumny hanya bisa dipungut 1-3 kali saja, misalnya dari umur tiga minggu sampai enam bulan atau lebih sedikit. Misalnya : padi, kacang panjang, kedelai, cabai, tomat, dsb nya.
Sedangkan tanaman tahunan bisa dipanen beberapa kali, dan umurnya bisa mencapai tiga tahun. Misalnya: padi, kacang panjang, kedelai, cabai, tomat dan sbg nya.
Sedangkan tanaman tahunan bisa dipanen beberapa kali, dan umumnya bosa mencapai tiga tahun. Misalnya : kelapa, kopi, mangga, nangka, durian, ranbutan, dsb nya.

Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sayuran
Pertumbuhan suatu tanaman-termasuk sayuran-sangat dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti tanah, iklim, hama/penyakit, jenis tanaman, dan sebagainya.

Tanah 
Sayuran membutuhkan tanah yang tidak terlalu dalam, gembur, dan banyak mengandung bahan-bahan organis. Tanah semacam ini dapat menahan air. Akar sayuran mudah menembus tanah yang gembur. Tanah memberikan unsure-unsur makanan pada sayuran. Akar sayuran mengambil zat-zat makanan dari dalam tanah, zat tersebut yang dipergunakan untuk pertumbuhan.
Tanaman akan baik pertumbuhannya jika kondisi akarnya baik. Perkembanagn akar sangat tergantung kondisi tanah. Tanah member unsure-unsur makanan pada tanaman. Akar berfungsi mengambil zat-zat makanan di dalam tanah yang dipergunakan untuk pertumbuhan tanaman.
Tanah menyediakan unsur-unsur yang sangat penting bagi tanaman, seperti : Nitrogen (N), Phospor (P), Kalium (K), magnesium (Mg), dan Calsium (Ca). Unsur-unsur ini mutlak dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, biasanya beratus-ratus kilogram  dalam satu  hektar tanah.
Selain unsur-sunsur tersebut, tanaman juga membutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit unsure-unsur lain, seperti : Sulphur (S), Mangan (Mn), Zinc (Zn), Copper (Co), dan Molupdenum (Mo).
Nitrogen penting untuk membangun material tanaman. Hal ini penting terutama untuk tanaman sayuran daun.
Bila kekuranagn unsure nitrogen, maka tanaman akan menampakkan gejala-gejala sebagai berikut:

  • Pertumbuhan tanaman terganggu.
  • Warna daun pucat kekuning-kuningan, mulai dari bagain yang lebih tua, akibatnay menjalar ke seluruh daun tanaman.
  • Daun menjadi cokelat dan lemah.

Phospor memiliki peran yang penting dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan akar, mempercepat pembuanagn dan masaknya  buah atau biji. Hal ini penting, terutama bagi tanaman yang diambil buah/bijinya.
Bila tanaman kekuranagn unsur phosphor, maka :

  • Pertumbuhan atau perkembangan akar kurang baik
  • Batang/tangkai memanjang dan kurus.
  • Warna daun pudar hijau ke abu-abuan.
  • Hasil buah dan biji sedikit
  • Warna daun ungu, kadang-kadang meruncing.

Kalium berfungsi membantu tanaman agar tahan terhadap penyakit. Kalium penting untuk tanaman karena menghasilkan banyak pati atau gula. Tanaman kelapa, misalnya, paling banyak membutuhkan kalium.
Bila tanaman kekurangan unsure kalium, maka:

  • Daun menjadi kuning, tepi daun dan pucuknya menjadi kering; dimulai dari bagin-bagian yang lebih tua lalu menjalar pada bagian-bagian yang lebih muda.
  • Jaringan tanaman lemah sehingga mudah terserang serangga dan cendawan
  • Hasil buahnya  kurang memuaskan

Magnesium berfungsi untuk chlorophyll, yakni zat hijau daun yang menagkap sinar matahari. Selain itu, magnesium juga berfungsi untuk membentuk minyak dan lemak pada tanaman. Untuk itu, magnesium sangat penting bagi tanaman kelapa dan kacang tanah.

 
Iklim
Di Indonesia ada dua musim, yakni musim kemarau dan musim penghujan. Pada umumnya, tanaman sayuran tumbuh baik pada musim kemarau, asal cukup air untuk pengairan. Namun, ada juga jenis tanaman sayuran yang dapat tumbuh baik pada musim penghujan.
Iklim merupakan salah satu factor penting dalam usaha menanam sayuran. Untuk itu, petani sayuran harus memiliki pengetahuan tentang iklim sehingga dapat menentukan atau memilih jenis sayuran yang akan ditanam.
Iklim disuatu tempat sangat ditentukan atau dipengaruhi oleh sinar matahari, curah hujan, suhu, kelembapan dan angin.

1. Sinar matahari
Adanya penyinaran matahari akan menimbulkan cahaya yang sangat dibutuhkan untuk:

  • Pembentukan  zat  warna hijau (chlorophyll).
  • Pertumbuhan tanaman dan kualitas produksi. Tanaman yang kekurangan cahaya matahari sifat pertumbuhannya lemah,pucat, dan memanjang.

Dalam soal kebutuhan tentang sinar matahari, ada tanaman sayuran yang membutuhkan penyinaran panjang (lama), ada pula yang pendek (sebentar). Penyinaran panjang ialah lebih dari dua belas jam, sementara penyinaran pendek kurang dari dua belas jam.

2. Curah hujan
Tanaman sayuran hanya bisa hidup dengan baik di tempat-tempat yang tidak kekurangan air. Sumber air terutama akan terjamin apabila curah hujan cukup, kecuali di beberapa daerah yang irigasinya bagus. Di sini, bukan banyaknya hujan yang penting, melainkan meratanya curah hujan sepanjang tahun.
Petani harus tahu tanaman sayuran jenis apa yang bisa hidup pada musim penghujan dan kemarau. Pada musim penghujan, air tidak boleh sampai menggenangi tanaman sayuran. Sebaliknya, pada musim kemarau tanaman sayuran tidak boleh kekuranagn air, apalagi sampai kekurangan.

3. Suhu
Tinggi rendahnya suhu menimbulkan reaksi pada tanaman sayuran. Pertumbuhan. Pertumbuhan sayuran yang baik memerlukan batas-batas suhu tertentu. Ada tanaman yang memerlukan suhu tinggi, ada pula yang memerlukan suhu rendah atau sedang. Pada suhu tinggi, tanaman kehilangan air akibat penguapan, apalagi jika kelembapan rendah. Oleh karena itu, letak tanaman sayuran sebaiknay dekat sumber air.
Pada umumnya, tanaman sayuran tumbuh subur pada musim kemarau, tetapi sekali jangan sampai kekuranagn air. Akan lebih baik jika kita menanam sayuran pada akhir musim penghujan selagi tanah masih cukup basah.
Setiap tanaman cocok denagn suhu yang berbeda-beda. Kobis dan kentang, misalnya, menghendaki suhu rendah, supaya daunnya tidak begitu keras. Sedangkan buncis, sebaliknya, menghendaki suhu yang lebih tinggi.

4. Kelembaban
Tanaman sayuran cocok dengan tingkat kelembapan yang sedang dan cukup. Tanaman sayuran cocok dengan kelembaban tanah yang seimbang.

5. Angin
Pada musim kemarau, angin yang besar tidak baik bagi tanaman sayuran karena mempercepat penguapan sehingga tanah cepat kering. Sebaliknya, bila angin terjadi pada musim penghuajn maka bisa mengurangi  kelembaban karena banyak penguapan sehingga tanah tidak penuh dengan air. Dengan demikian, tanaman akan tumbuh lebih baik. Selain itu, angin besar bisa juga merusak tanaman.
Read more

Blog Ini Merupakan Personal Blog Milik Kelompok Tani Dan Ternak "CAHAYA ORGANIK". ||| CAHAYA ORGANIK merupakan salah satu kelompok tani & ternak yang berada di Desa Sayo, Kec.Poso Kota Selatan - Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.