Terkadang bertani ingin berhenti,
pindah kerja apapun jadi,
setelah difikir berkali-kali,
bertani juga akhirnya lagi.
Walaupun petani sederhana,
jiwa tentram halal karena,
tak seperti orang dikantor sana,
jantung berdegup takut terkena.
Walau pakaian tidak glamour,
seperti pegawai dikantor-kantor,
biarlah bajunya diluar kotor,
asalkan jangan jadi koruptor.
pindah kerja apapun jadi,
setelah difikir berkali-kali,
bertani juga akhirnya lagi.
Walaupun petani sederhana,
jiwa tentram halal karena,
tak seperti orang dikantor sana,
jantung berdegup takut terkena.
Walau pakaian tidak glamour,
seperti pegawai dikantor-kantor,
biarlah bajunya diluar kotor,
asalkan jangan jadi koruptor.
Banyak cerita duka tentang petani di negara kita, dari sempitnya lahan yang dimiliki, bahkan sebagian besar petani di Jawa adalah petani penggarap lahan milik para penggede yang notabene orang kota.
Hidup petani yang dari dulu sulit akibat melambungnya harga pupuk, pestisida dan barang2 kebutuhan petani lainnya, harga merosot ketika hasil melimpah, hujan diluar musim yang membuat tanaman gagal panen dan seribu cerita miris lainnya.
Namun jangan pesimis untuk memulai jadi petani, selain dukanya yang banyak, banyak juga cerita yang menumbuhkan semangat untuk jadi petani, sebagai contoh keberhasilan petani Lombok Barat yang berhasil bertani asitaba sejenis tanaman herbal untuk memenuhi permintaan konsumen dari jepang, polisi yang berhasil beternak kambing etawa di daerah Bogor, dokter yang jadi petani Durian Montong dari Kab. Parigi Moutong Sulawesi Tengah yang membuat mereka jadi jutawan bahkan milyuner baru.
Akan tetapi keberhasilan materi bukanlah satu2nya kesenangan atau kebahagiaan karena bercocok tanam. Melihat pucuk daun tanaman yang kita tanam tumbuh, melihat hijaunya sawah terbentang, melihat durian bergelantungan di dahan, melihat pohon kakao mulai berbunga, makan siang dan minum kopi di pondok bersama tetangga-tetangga kebun, semua menimbulkan sensasi luar biasa, yang membuat mata terasa sejuk bahkan hati penuh takjub.
Untuk mencapai kearah ini, kita harus mencintai pekerjaan sebagai petani, kita harus optimis, penuh harapan dan tidak mudah menyerah. Lebih dari itu, kita harus pandai bersyukur atas apapun yang Tuhan beri.
0 komentar