Open top menu
SELAMAT DATANG DI BLOG KELOMPOK TANI & TERNAK "CAHAYA ORGANIK" , KELOMPOK TANI DARI DESA SAYO - KABUPATEN POSO
Jumat, 25 April 2014

http://chayaorganik.blogspot.com/2014/04/mengatasi-hama-dan-penyakit-kakao.html
CAHAYA ORGANIK - Akhir-akhir ini, banyak sekali petani yang mengeluhkan tentang Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Kakao / Cokelat. Apalagi di kawasan tempat tinggal saya (Desa Sayo - Kab.Poso). Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Hama Dan Penyakit Pada Tanaman kakao , Serta cara Mengatasinya.

Macam-macam penyakit cokelat yang perlu diperhatikan yaitu phytophthora Palmivora, penyakit akar dan penyakit-penyakit yang lain.

Phytophthora Palmivora

Penyakit ini disebabkan karena jamur yang namanya phytophthora Palmivora, sedangkan gejala-gejalanya adalah sebagai berikut:
a.    Busuk buah atau yang sering disebut black pod disease.
b.    Kangker batang atau kulit menjadi busuk.
c.    Matinya buah-buahan yang masih kecil dan kemudian berubah menjadi hitam.
d.    Menyebabkan kematian di bedengan perkecambahan.

Cara Pemberantasannya

Cara pemberantasannya ialah dengan jalan mengiris atau memotong dan membersihkan kulit yang terkena sampai bagian yang sehat dan kemudian dilumas dengan Carbolineum Plantarium ataupun fungisida-fungisida yang lain. Biasanya masuknya phytophthora ke dalam kulit didahului oleh luka-luka mekanis.

2.    Penyakit Akar

Penyakit akar ini serangannya tidak banyak, akan tetapi kalau tidak ditangani dengan serius atau bahkan dibiarkan saja, maka akan meluas dan tempat-tempat lowong menjadi banyak, lama-lama produksi bisa menurun karena jumlah pohon berkurang.

Tanda-tandanya

Tanaman kakao daunnya mongering dan rontok tanpa membentuk tunas lagi, terus mati. Kalau saja akarnya digali akan terlihat akar tersebut telah menjadi busuk dan bila diambil sepotong akar tersebut dan kemudian dicuci maka kita akan melihat bahwa akar tersebut berwarna merah.
    
Penyebab penyakit akar ini ditimbulkan karena pembukaan kurang bersih, sisa-sisa akar tempat lowong tidak bersih, dengan demikian sumber-sumber infeksi masih ada. Juga bisa karena penaungan yang gelap, tanah yang berat, drainase kurang mengangtifkan sumber infeksi yang ada.
     
Sedangkan penyakit akar yang lain adalah fames noxius atau juga sering disebut fomeslama oensis atau yang oleh awam dikenal sebagai penyakit jamur akar warna kakao. Daun menguning kadang-kadang tak sempat gugur setelah mongering. Ciri-ciri khasnya terdapat pada leher akar. Kalau saja serangan telah sampai leher akar, maka jamur akan membentuk badan buah, dan mengeluarkan suatu cairan yang amat lekat, bagian tanah, pasir karena tetesan-tetesan air hujan melekat pada leher akar sehingga membentuk lapisan tanah menutupi leher akar. Kalau akar yang akan terkena diperiksa, terdapatlah mycelium-mycelium yang berwarna kakao.

Cara Pemberantasannya
    
Pemberantasannya dilakukan dengan cara menggali sampaibersih akar tanaman kakao yang sakit, setelah terkumpul, akar-akar itu dibakar. Kemudian satu deret di luar pohon tersebut dibuatkan saluran isolasi sedalam 160 cm untuk mencegah perluasan penyakit tersebut.

3.    Penyakit-penyakit yang Lain

Di sini akan diterangkan beberapa penyakit yang bisa menyerang pohon kakao. Penyakit ini sebenarnya jarang sekali menyerang pohon kakao di Indonesia, namun memang tak ada jeleknya untuk sekedar mengetahui dan untuk pengetahuan. Siapa tahu nanti juga bisa menyerang pohon cokelat yang kita tanam.

Penyakit-penyakit tersebut yaitu jamur diplodia dan jamur upas.

a.    Jamur Diplodia

Jamur ini menyebabkan mati pucuk, hanya menyerang tanaman kakao yang physiologis lemah. Tanaman yang kekurangan unsure N, akan mudah diserang penyakit ini.

b.    Jamur Upas

Penyakit Jamur Upas atau sering juga pula disebut Corticium salmonicolor menyerang cabang-cabang yang terlindung, gelap hingga kelembaban udara luar.

Gejalanya

Pada permulaan timbul anyaman benang-benang putih disusul dengan pembentukan bintik-bintik yang warnanya putih pula.
Perkembangan yang lebih lanjut akan terbentuk suatu jaringan berwarna salm, menutup prmukaan cabang yang diserang.

Pemberantasannya

Dengan jalan memotong akar yang sakit kemudian dibakar.
Hama Pada Pohon Cokelat
 
PBK - Penggerek buah kakao atau yang nama latinnya Conopomorpha cramerella Snellen ini sangat merugikan. Serangannya dapat merusak hampir semua hasil. Penggerek Buah Kakao dapat menyerang buah sebesar 3 cm, tetapi umumnya lebih menyukai yang berukuran sekitar 8 cm. Ulatnya merusak dengan cara menggerek buah, memakan kulit buah, daging buah dan saluran ke biji.
ini tergolong serangga hama yang sulit dikendalikan. Mengapa ? Karena dia memiliki siklus hidup yang unik.

I. Gejala Serangan
Buah kakao yang diserang berukuran panjang 8 cm, dengan gejala masak awal, yaitu belang kuning hijau atau kuning jingga dan terdapat lubang gerekan bekas keluar larva.
Pada saat buah dibelah biji-biji saling melekat dan berwarna kehitaman, biji tidak berkembang dan ukurannya menjadi lebih kecil. Selain itu buah jika digoyang tidak berbunyi
.
II. Daur Hidup
Sekurangnya dibutuhkan waktu 35 – 45 hari oleh hama PBK untuk berkembang dari telur menjadi imago (serangga dewasa), sehingga wajar dalam waktu yang cukup singkat perkembangan hama PBK ini sangat cepat. Siklus hidup serangga PBK ini sama seperti umumnya serangga lain yaitu : telur, larva, pupa dan imago.


  1. a. Telur
Pada fase telur, PBK akan bertelur dengan warna merah jingga. Telur-telur tersebut akan diletakkan induk betinanya pada kulit buah. Bentuk telur itu sendiri sulit diidentifikasi saking kecilnya dan sukar dilihat dengan mata telanjang. Telurnya berukuran panjang 0.8 mm dan lebar 0.5 mm. Serangga dewasa dapat bertelur antara 50 – 100 butir pada setiap buah kakao. Telur-telur tersebut akan menetas antara 3 – 7 hari setelah diletakkan. Biasanya telur diletakkan setelah matahari terbenam.

  1. b. Larva
Setelah telur menetas, akan keluar larva. Larva tersebut akan bergerak dan mulai membuat lubang ke dalam kulit selanjutnya masuk ke dalam buah kakao ( Perilaku ini dimaksudkan agar terhindar dari predator ). Lubang gerekan berada tepat di bawah tempat meletakkan telur. Selanjutnya akan menggerek daging buah, diantara biji dan plasenta. Panjang larva sekitar 1,2 cm dan berwarna ungu muda hingga putih, lama hidup dalam buah kakao antara 14 – 18 hari, kemudian telur berubah menjadi kepompong. Biasanya larva berkepompong pada daun atau alur buah, pada fase ini larva membuat lubang keluar dengan benang-benang sutra yang keluar dari mulutnya. Melalui benang itulah, ia turun ke tanah dan menggulung menjadi kepompong. Oleh sebab itu kepompong seringkali di temukan pada seresah daun atau kantong plastik yang ada di sekitar pohon.

  1. c. Pupa
Setelah enam hari menjadi kepompong, akan keluar pupa berwarna abu-abu gelap dengan panjang 8 mm. Ketika setengah badan pupa keluar dari kepompong, ia melepaskan kulitnya lalu muncul sebagai imago.

  1. d. Imago
Imago (serangga dewasa) dari hama PBK ini panjangnya 7 mm dan lebar 2 mm, memiliki sayap depan berwarna hitam bergaris putih, pada setiap ujungnya terdapat bintik kuning dan sayap belakang berwarna hitam, memiliki antena yang panjang serta runcing. Serangga ini aktif pada malam hari pukul 18 : 00 – 20 : 30. Pada siang hari biasanya berlindung di tempat lembab dan tidak terkena sinar matahari. Daya terbangnya pun tidak terlalu tinggi namun mudah terbawa oleh angin. Serangga dewasa ini sendiri hanya berumur 5 – 7 hari, jadi setelah bertelur dia akan mati.


III. Teknik Pengendalian
Ada beberapa cara pengendalian yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran dan serangan hama tersebut yaitu :

  1. Cara kimiawi :
Disemprotkan Dengan Capture 50 EC, Alika 247 ZC, Chlormite 400 EC, dengan volume semprot 250 l/ha dan frekuensi 14 hari sekali.

  1. Cara mekanis :
  • Pemangkasan
Pemangkasan kakao dapat dilakukan sebagai salah satu pengendalian hama. Mengapa? Karena, selain untuk mengatur tajuk tanaman dan meningkatkan produksi, dengan memangkas tajuk tanaman, otomatis kanopi nya tidak terlalu rindang. Kondisi kanopi yang rindang sangat kondusif bagi pertumbuhan hama PBK. Salah satu kelemahan hama PBK adalah tidak menyukai sinar matahari langsung, sehingga bila dilakukan pemangkasan yang sering dan teratur akan dapat menekan populasi karena pendistribusian sinar matahari pada bagian tanaman maupun areal kebun menjadi merata.

  • Pemupukan
Bertolak dari pemikiran bahwa ketersediaan unsur hara berkaitan erat dengan pertumbuhan dan produktivitas yang optimal, maka pengendalian hama bisa dilakukan dengan cara memberikan pupuk yang cukup. Maksudnya adalah bahwa terpenuhi unsur hara yang dibutuhkan tanaman akan memperlancar proses metabolisme tanaman. Lancarnya poses tersebut akan mempercepat masaknya buah, sehingga akan mengurangi tingkat kerusakan buah dan memungkinkan frekuensi panen lebih sering. Disamping itu pertumbuhan tanaman yang optimal akan mempengaruhi daya tahan tanaman terhadap serangan hama PBK meskipun pengaruhnya tidak begitu besar.

  • Sanitasi
Sanitasi berarti member-sihkan areal kebun dari daun-daun kering, tanamn tidak sehat, ranting kering, kulit buah maupun gulma yang berada di sekitar tanaman. Keadaan ini akan menciptakan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan lingkungan untuk perkembangbiakan hama PBK

  • Sistem rampasan
Sistem rampasan berarti buah yang menggantung di pohon semua dirampas. Setiap tahun sekali dapat dilakukan rampasan terhadap semua buah. Dengan cara demikian, PBK itu hanya terbang di sekitar tanaman tanpa bisa menemukan tempat untuk meletakkan telur. Akhirnya PBK itu akan mati tanpa bisa meninggalkan keturunan. Adapun saat yang tepat untuk melakukan perampasan adalah setelah panen raya.

  • Kondomisasi
Kondomisasi berarti memberikan selubung perlindungan terhadap buah kakao. Selubungnya dapat menggunakan kantong plastik yang ujung bagian atasnya diikatkan pada tangkai buah, sedangkan ujung buah tetap terbuka. Dengan penyelubungan buah tersebut, hama tidak bisa meletakkan telurnya pada kulit buah sehingga buah akan terhindar dari geretan larva.

Jika kita melakukan beberapa cara di atas, semoga tanaman kakao / coklat kita bebas dari penyakit serta serangan hama Penggerek Buah Kakao (PBK). Kalo yang biasa kami terapkan Untuk Hama PBK yaitu dengan cara kimiawi.
Dengan mencampurkan ketiga merek obat tersebut, dengan perbandingan :
500 ml Capture , 250ml Chlormite , dan 1 botol Alika . Jika dosis yang digunakan sesuai, Hasil pencampuran bisa qt gunakan untuk  2 kali musim panen (1 tahun) untuk 1000 pohon.
Pastikan untuk mengocoknya sebelum menggunakan, biar ke tiga obat tersebut tercampur dengan baik.

Semoga para petani kakao bisa lebih pandai dalam mengenal dan mengatasi hama dan penyakit pada tanaman kakao...

Salam Sukses Dari Kami:  Kelompok Tani & Ternak "CAHAYA ORGANIK" / Ds.Sayo- Kab.Poso  
Bagikan Artikel Blog "CAHAYA ORGANIK" Ini Pada Saudara Atau Kerabat Anda Melalui :
Tagged
Different Themes
Ditulis Oleh ADMIN

Jika anda mengerjakan sesuatu, maka kerjakanlah semua itu dengan sepenuh hati. Jika anda bekerja seadanya, maka hasil yang akan anda dapatkan pun akan seadanya. Salam Sukses Dari Kami: Kelompok Tani Dan Ternak "CAHAYA ORGANIK" / Desa.Sayo / kec. poso kota selatan - Kabupaten Poso

0 komentar

Blog Ini Merupakan Personal Blog Milik Kelompok Tani Dan Ternak "CAHAYA ORGANIK". ||| CAHAYA ORGANIK merupakan salah satu kelompok tani & ternak yang berada di Desa Sayo, Kec.Poso Kota Selatan - Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.